Langsung ke konten utama

Strategi Penjualan




Langkah awal bisnis kami ini dengan mencari konsumen sendiri yang berasal dari masyarakat sekitar yang sedang membutuhkan roti untuk hajatan. Kami juga melayani semua konsumen yang membutuhkan roti dalam pembelian skala kecil. Sebuah proses ketertarikan setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Targetnya dengan membidik target pasar yang telah dibahas dalam segmentasi pasar, agar program pemasaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik pasar yang akan dibidik.


Order Sekarang


jika ingin order langsung bisa beramai-ramai ya, langsung saja datang beramai ramai ajak sanak saudara kalian untuk bisa menikmati kelezatan dan kelembutan bolu yang kami jual. Dan dapatkan harga spesial kami berikan. alamat : Jl. H.Juhri meruya selatan- Jakarta Barat

Bisnisku



Kami ingin membuat suatu inovasi yang terbaru dalam mengembangkan bisnis dari Bolu. Bisnis kami ini memerlukan dukungan dari teman teman atau semua elemen masyarakat agar dapat berkembang menjadi besar dan juga mampu untuk  bersaing di pasar bisnis. Bolu ini mempunyai perbedaan dari bolu lainnya dan juga mempunyai rasa yang sangat enak yang mampu meningkatkan nafsu makan para konsumennya. Dengan memperhatikan positioning dengan cara menonjolkan manfaat produk dan keunggulan yaitu: Rasa yang enak, banyak varian rasa yang bisa dipilih, harga yang relatif murah dan dapat disesuaikan dengan harga yang diminta konsumen, melayani pesan antar, dan memberikan bonus dalam jumlah banyak. 
Cara ini terbukti mampu meningkatkan jumlah pemesanan setiap harinya,karena konsumen yang datang merasa puas dengan produk dan pelayanan yang didapatkan. selain itu pengaturan harga yang tepat dan sesuai dengan target pasarnya, tidak harus semurah mungkin, tetapi sesuai dengan positioning dari produk tersebut. Penentuan harga sendiri diambil dari jumah keseluruhan dari ongkos produksi dan keuntungan yang ingin diperoleh. Penentuan harga ini selain dapat menutup ongkos produksi dan memperoleh laba juga mendapat posisi harga yang tepat yang ada dipasaran. Dengan cita rasa yang senantiasa terjaga kualitasnya.


Kisah Sukses

Saking suksesnya, nama Es Cendol Elizabet tidak hanya dikenal oleh warga Bandung, tetapi telah dikenal hingga luar Jawa Barat seperti Jakarta, Jogja, Solo, Semarang, dan Surabaya. Bahkan, nama Es Cendol Elizabet juga kerap dipakai oleh pedagang cendol kaki lima di sepanjang Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung. Es Cendol Elizabet dimiliki H Rohman. Nur Hayati, anak kedua H Rohman, menceritakan, sebelum ayahnya sukses seperti sekarang, dulunya H Rohman hanya bermodalkan gerobak cendol sederhana. "Sejak 1972, Ayah Saya berkeliling dari Astanaanyar sampai Dago, karena merasa lelah dan hasil yang didapatkan tidak banyak, maka Ayah Saya memutuskan untuk mangkal di kawasan Otista (Jalan Otto Iskandar Dinat) dekat toko sepatu Elizabet," tukas Nur Hayati kepada Tribun Jabar, Sabtu (11/11/2017). Nur mengatakan, Ayahnya mulai mangkal di sana sejak 1978, karena racikan es cendol buatan ayahnya sangat lezat, sehingga beberapa pelanggan toko sepatu Elizabet selalu menyempatkan diri untuk mencicipinya. "Karena persis berada didepan toko sepatu Elizabet, lalu para pelanggan Ayah Saya akrab menyabutnya dengan nama Es Cendol Elizabet hingga saat ini," ujar Nur."Inilah barangkali yang menjadikan ihwal dari nama Es Cendol Elizabet tercipta," sambung Nur. Semakin sukses membuka usaha es cendol, pundi-pundi Rupiah pun semakin deras mengalir di kantong H Rohman. "Alhamdulililah pada 1982, Kami sekeluarga bisa pindah ke rumah baru di kawasan Inhoftank, nah rumah baru itu merupakan hasil jerih payah Ayah saya selama berjualan di Otista," tutur Nur.Tetapi pada 2003 penjualan es cendol H Rohman sempat tersendat, karena banyaknya penjual es cendol yang menggunakan nama merek yang sama di sekitar Toko Elizabeth. "Ayah Saya yang masih berjualan di depan toko cukup risih karena namanya cendolnya dipakai orang lain," ungkap Nur. Untuk menyikapi hal tersebut, akhirnya H Rohman memutuskan untuk pindah ke lokasi Inhoftank dekat rumahnya. Kata Nur, meski telah pindah Ayahnya tetap menggunakan merek yang sama, karena menurut Ayahnya nama tersebut telah melekat dan menjadi ikon tersendiri. Seiring waktu berjalan, ternyata penjualannya semakin laris di sana, bahkan dalam sehari H Rohman mampu menghabiskan 300 gelas es cendol di gerobaknya. Bahkan keuntungan yang didapatkan oleh H Rohman semakin mengalir deras dari tempat sebelumnya. Berhubung banyaknya keuntungan yang didapatkan dan permintaan dari konsumen yang terus meningkat, maka pada akhir 2003 H Rohman memutuskan membuat toko es cendol yang nyaman dan besar.Toko ini dibangun khusus untuk menjual dan melayani pembelian Es Cendol Elizabeth di Jalan Inhoftank. Produk yang disuguhkan pun kemudian bertambah seiring banyaknya permintaan dari para pelanggan, diantaranya Es Goyobod, batagor, baso tahu dan mie baso. Siapa sangka, toko Es Cendol Elizabet ini justru membuka rezeki yang lebih besar bagi H Rohman dan keluarganya. Pelanggan yang datang pun siliih berganti setiap harinya, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar kota. Sehingga Es Cendol Elizabet semakin tersohor hingga ke luar daerah Jawa Barat. Nur mengaku, dengan berdirinya toko Es Cendol Elizabet, tentunya mampu meningkatkan omset pendapatan keluarganya. "Sementara untuk omzet yang didapat toko Es Cendol Elizabeth per harinya bisa mencapai Rp 10 juta perhari,"ungkap Nur. "Meski awalnya hanya bermodal kecil kecilan, dengan usaha yang bersungguh-sungguh, Ayah dan Kami bisa merasakan keberhasilannya saat ini," pungkas Nur. (Fasko Dehotman)

Komentar